LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA FISIK II
PERCOBAAN
II
PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN DENGAN METODE
RAMBAT KAPILER
OLEH:
NAMA : ALFAHRU MANGIDI
STAMBUK :
A1C413 050
KELOMPOK :
III B
ASISTEN PEMBIMBING :
WISNU INDRA PRATAMA
LABORATORIUM
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HALU OLEO
KENDARI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tegangan
permukaan merupakan fenomena menarik yang terjadi pada zat cair (fluida) yang
berada pada keadaan diam (statis). Tegangan permukaan didefinisikan sebagai
gaya (F) persatuan panjang (L) yang bekerja tegak lurus pada setiap garis di
permukaan fluida. Di
dalam cairan, sebuah molekul mengalami gaya tarik dari molekul tetangganya.
Tetapi pada permukaannya, sebuah molekul hanya dikelilingi sebagian saja dan
akibatnya molekul pada permukaan ini hanya mengalami gaya tarik ke arah badan
cairannya (dapat dikatakan
seolah-olah bdab cairan dibungkus oleh suatu membrane/lapisan yang tidak
tampak). Perilaku cairan pada permukaan cairan ini yang disebut tegangan permukaan, dan sifat
ini pula yang menyebabkan cairan dapat jatuh membentuk tetesan, dapat merambat
pada pembuluh/pipa kapiler.
Untuk menentukan tegangan permukaan dapat digunakan berbagai metode, misalnya metode kenaikan kapiler. Metode ini hanya digunakan untuk
menentukan tegangan suatu zat cair dan tidak dapat digunakan untuk menentukan
tegangan antar permukaan dua zat cair yang tidak bercampur. Bila pipa kapiler
dimasukkan ke dalam suatu zat cair, maka zat tersebut akan naik ke dalam pipa
sampai gaya gesek ke atas diseimbangkan oleh gaya gravitasi ke bawah akibat
berat zat cair.
Pada
dasarnya tegangan permukaan zat cair dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya suhu dan zat relarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu
cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang
berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan nonmolekuler yang disebut dengan
molekul surfaktan. Oleh karena itu dilakukan penentuan tegangan permukaan pada
beberapa jenis cairan yang didasarkan atas gaya tarik antar molekul permukaan
cairan dengan menggunakan metode rambat kapiler.
B.
Tujuan Praktikum
Tujuan
praktikum
terhadap percobaan ini
yaitu untuk menentukan tegangan permukaan
cairan tunggal atau larutan.
C.
Prinsip Percobaan
Prinsip
dari percobaan ini yakni didasarkan pada gaya tarik-menarik di dalam rongga
cairan yang
lebih besar daripada
gaya tarik oleh uap molekul yang ada diatas permukaan.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
A.
Tegangan Permukaan
Tegangan
permukaan merupakan sifat permukaan suatu zat cair yang berperilaku layaknya
selapis kulit tipis yang kenyal atau lentur akibat pengaruh tegangan. Pengaruh
tegangan tersebut disebabkan oleh adanya gaya tarik-menarik antar- molekul di
permukaan zat cair tersebut. Besarnya tegangan permukaan merupakan usaha yang
diperlukan cincin untuk menciptakan suatu permukaan baru, sifat permukaan yang
dimiliki oleh zat cair yang berperilaku layaknya selapis kulit tipis yang
kenyal atau lentur akibat pengaruh tegangan. Tegangan ini terjadi jika molekul-
molekul di permukaan suatu cairan saling tarik menarik satu sama lain, sehingga
menciptakan pembatas antara udara dengan cairan itu (Ermawati, 2008).
B.
Tegangan Permukaan Cairan (γ)
Tegangan permukaan cairan (γ) adalah kerja yang dilakukan
untuk memperluas permukaan cairan dalam satuan luas. Tegangan permukaan cairan
dapat diukur dengan cara drop out, cara
buble pressure, tensiometer , cara capilary rise. Metode Pendant drop adalah metode
yang sangat luas dipakai, yang hanya membutuhkan sejumlah kecil cairan dan bisa
dipakai kesituasi pengukuran yang sulit secara eksperimenpada suhu tinggi
ataupun dengan bahan reaktif. Dengan peralatan optik yang baik, itu baik untuk
persepuluhan persen. Metode buble juga telah dinyatakan penting untuk
pengukuran tensi permukaan logam lebur. Itu telah dipakai juga dalam penentuan
tenci interfacial elektrolit mercuri encer (Ginting, 2002).
Tegangan permukaan menyebabkan suatu perbedaan tekanan
antara gelembung sabun atau tetesan zat cair bagian dalam dan bagian luar. Suatu gelembung sabun terdiri permukaan film berbentuk bola yang sangat
rapat. Dengan suatu lapisan tipis dan diantara zat cair. Tegangan permukaan
menyebabkan film cenderung untuk melakukan pengusutan, tetapi sebagaimana
gelembung menyusut, sebegitu juga ia menekan udara didalam, menambah tekanan
bagian dalam , ke titik yang mencegah pengusutan lebih lanjut. Tekanan
permukaan tersebut pada cairan khusus biasanya berkurang
sebagaimana temperatur bertambah. Sebagaimana temperatur bertambah dan molekul
zat lain berpindah dengan lebih cepat, interaksi antara mendapat pengaruh yang
mengurangi mosi merekadan mengurangi tegangan permukaan (Ginting, 2002).
C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tegangan Permukaan Cairan
Molekul pada permukaan mengalami tarikan kedalam rongga
cairan, karena gaya tarik-menarik didalam rongga cairan dari pada gaya tarik
oleh uap molekul yang ada diatas permukaan. Akibat tarikan ini, maka permukaan
cenderung mengkerut untuk mencapai luas sekecil mungkin sehingga mempunyai
tegangan permukaan. Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya tiap satuan
panjang yang bekerja pada permukaan, atau sebagai energi per satuan luas yang
diperlukan untuk memperluas permukan tiap satu satuan luas pada suhu, tekanan
dan komposisi tetap. Selain tegangan permukaan γ untuk sitem cair-uap, dikenal
pula tegangan antarmuka γᵢ untuk dua cairan yang tak saling campur (Anonim, 2015).
Faktor-taktor yang mempengaruhi γ antara lain suhu,
tekanan dan konsentrasi larutan. Dalam cairan, sebuah molekul mengalami gaya
tarik dari molekul tetangganya, tetapi pada permukaannya, sebuah molekul hanya
dikelilingi sebagian saja dan akibatnya molekul pada permukaan ini hanya
mengalami gaya tarik kearah benda cairannya, (dapat dikatakan seolah-olah benda
cairan dibungkus oleh suatu membran atau lapisan yang tidak tampak). Perilaku
cairan pada permukaan cairan inilah yang disebut tegangan permukaan dan sifat
ini pula yang menyebabkan cairan dapat jatuh membentuk tetesan yang dapat
merambat pada pembuluh atau pipa kapiler
serta dapat mengembangkan selembar kertas logam (Anonim, 2015).
Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair
cenderung untuk menegang, sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis.
Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara molekul air. Pada dasarnya
tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa faktor suhu dan dan
zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
mempengaruhi besarnya tegangan permukaan. Keberadaan zat terlarut dalam suatu
cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut juga akan meningkatkan viskositas larutan,
sehingga tegangan permukaan akan bertambah besar (Maulina, 2013).
Molekul pada permukaan suatu cairan
ditarik ke dalam rongga cairan karena gaya tarik dari molekul dibawahnya lebih
besar dari pada tarikan oleh molekul uap yang ada pada bagian lain dari
permukaan. Tarikan ke dalam ini bila mungkin, menyebabkan permukaan
berkontraksi dan menyebabkan terjadinya gaya dalam bidang permukaan. Tegangan
permukaan menyebabkan terbentuknya tetesan bulat, kenaikan air dalam kapiler,
dan gerak cairan lewat zat padat berpori. Zat padat juga mempunyai tegangan
permukaan, tetapi sukar untuk ditentukan. Kristal cenderung untuk membentuk
bidang-bidang tegangan permukaan terendah (Mulyono, 2013).
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Alat dan Bahan
1.
Alat
Alat
yang digunakan dalam percibaan ini yakni pipa
kapiler, gelas kimia 500 mL dan 100 mL, termometer, gelas ukur 100 mL dan botol semprot.
2.
Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yakni
garam dapur (NaCl), deterjen, kloroform, aseton, dan aquades.
B.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan dalam
percobaan penentuan tegangan
permukaan cairan dengan metode rambat kapiler yaitu:
1.
Dicuci piknometer dengan aquades,
etanol, kemudian aseton, lalu dikeringkan dan barulah dibilas dengan cairan
yang akan diperiksa.
2.
Dimasukan larutan garam sebanyak 50 mL ke dalam pipa
kapiler yang telah diketahui beratnya, kemudian ditimbang
kembali, lalu ditentukan berat larutan
garam dalam pipa kapiler dan dihitung massa jenis larutan garam.
3.
Setelah ditentukan massa jenis larutan garam, selanjutnya dimasukan ke
dalam pipa kapiler.
4. Ditiup pipa kapiler yang
telah dirangkai dengan peniup hingga aquades naik
beberapa cm keatas, lalu dibiarkan turun kembali. Dan langkah ini dilakukan sebanyak tiga kali.
5. Diganti sampel aquades secara berurutan dengan larutan deterjen, kloroform, aseton, dan aquades, untuk
mendapatkan nilai h dengan cara yang sama seperti perlakuan larutan garam.
- Dihitung semua tegangan permukaan sampel yang digunakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan
Tabel 1. Penentuan
Tegangan Permukaan
No.
|
Sampel
|
Ketinggian
h (cm)
|
Volume (mL)
|
(g/ mL)
|
|||
h1
|
h2
|
h3
|
|
||||
1.
|
Larutan NaCl
|
0,39
|
0,4
|
0,4
|
0,39
|
50
|
|
2.
|
Larutan
Detergen
|
0,41
|
0,41
|
0,41
|
0,41
|
50
|
1,002045
|
3.
|
kloroform
|
0,33
|
0,33
|
0,33
|
0,33
|
50
|
|
4.
|
Aseton
|
0,4
|
0,4
|
0,41
|
0,4
|
50
|
0,7564
|
5.
|
Aquades
|
0,4
|
0,4
|
0,4
|
0,4
|
50
|
1,0136
|
Keterangan: gaya
gravitasi (g) = 10
m/s2 =1000
cm/s2
jari-jari
kapilar (r) = 0,5 cm
B. Perhitungan
1.
Untuk Aquades
a.
Massa Jenis Aquades
b.
Tegangan Permukaan Aquades
=
=
2.
Untuk Kloroform
a.
Massa Jenis Kloroform
b.
Tegangan Permukaan Kloroform
=
==
3. Untuk Aseton
a. Massa Jenis Aseton
b. Tegangan Permukaan Aseton
=
==
4. Untuk Larutan Garam
a. Massa Jenis Larutan Garam
b. Tegangan Permukaan Larutan Garam
=
==
5. Untuk Larutan Deterjen
a. Massa Jenis Larutan Deterjen
b. Tegangan Permukaan Larutan Deterjen
=
==
C. Pembahasan
Tegangan
permukaan adalah gaya tiap satuan panjang yang bekerja pada permukaan atau
sebagai energi persatuan luas yang diperlukan untuk memperluas permukaan tiap
satu satuan luas pada suhu, tekanan dan komposisi tetap. Tegangan permukaan
terjadi karena permukaan zat cair cenderung untuk menegang, sehingga
permukaannya tampak seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya
kohesi antara molekul air. Pada zat cair yang adesi berlaku bahwa besar gaya
kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang non-adesi berlaku
sebaliknya.
Tegangan
permukaan cairan dapat ditentukan dengan berbagai metode, salah satunya adalah
metode rambat kapiler. Metode rambat kapiler merupakan suatu cara sederhana
dengan hasil yang cukup teliti menentukan tegangan permukaan suatu cairan, yaitu
gaya tarik molekul dari molekul tetangganya yang terjadi pada permukaan cairan.
Metode ini hanya digunakan untuk menentukan tegangan suatu zat cair dan tidak
dapat digunakan untuk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yang
tidak bercampur. Metode rambat ini berdasarkan kenyataan bahwa kebanyakan
cairan dalam pipa kapiler mempunyai permukaan lebih tinggi dari pada permukaan
di luar pipa. Ini terjadi, bila cairan membasahi bejana. Cairan membentuk
permukaan yang cembung. Cekung bila gaya adhesi lebih besar dari gaya kohesi,
cembung bila gaya adhesi lebih kecil dari gaya kohesi. Kohesi adalah gaya
tarik-menarik antara parikel sejenis, sedangkan adhesi adalah gaya tarik
menarik antara partikel yang tidak sejenis.
Untuk
menentukan tegangan permukaan suatu cairan dengan menggunakan metode rambat
kapiler, pada percobaan ini digunakan lima jenis larutan yaitu Aquades,
Kloroform, Aseton, NaCl 5% dan larutan Detergen 5%. Untuk mengaktifkan pipa
kapiler dan menghilangkan kotoran-kotoran yang menempel pada pipa kapiler, maka
terlebih dahulu pipa kapiler dicuci dengan menggunakan aquades, alkohol
kemudian aseton yang dimasukkan ke dalam pipa kapiler secara bergantian.
Setelah dicuci dan dikeringkan, kelima jenis larutan tersebut akan dimasukkan
ke dalam pipa kapiler secara bergantian untuk ditentukan tegangan permukaannya.
Pengamatan
yang dilakukan, dengan menggunakan aquades sebagai larutan pertama yang akan
dimasukkan ke dalam pipa kapiler, yang kemudian diberikan tekanan pada salah
satu ujung pipa kapiler tersebut dengan cara peniupan, sehingga Aquades dapat
naik ke atas dan mengalami efek kapiler. Hal yang sama dilakukan juga pada
keempat larutan lainnya yaitu Aseton, kloroform, larutan NaCl 5%, dan larutan
Detergen 5 %. Larutan sangat dipengaruhi oleh gaya antar molekulnya dan
mengalami kenaikan yang berbanding lurus dengan gaya antar molekulnya. Semakin
besar gaya yang bekerja pada larutan tersebut maka semakin tinggi pula kenaikan
larutan itu. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil gaya yang bekerja pada
larutan itu, maka semakin kecil pula kenaikan larutan itu pada pipa kapiler.
Dalam percobaan
ini, larutan yang mengalami perubahan kenaikan ketinggian paling besar adalah
detergen 5% dibanding dengan larutan yang lainnya. Hal
ini disebabkan karena gaya antara molekul-molekul detergen jauh lebih besar
jika dibandingkan larutan yang lainnya sehingga terjadi perubahan kenaikan
tinggi yang lebih besar. Dalam hal ini air hanya digunakan sebagai pembanding.
Dalam
menentukan tegangan permukaan perlu diketahui massa jenis setiap larutan yang
akan ditentukannya dengan menggunakan piknometer. Tegangan permukaan zat cair
sangat dipengaruhi oleh massa jenis cairan zat cair tersebut. Makin besar massa
jenisnya makin besar pula tegangan permukaannya. Massa jenis larutan juga
berbanding terbalik dengan volume larutan. Berdasarkan perhitungan yang
dihasilkan, maka diperoleh massa jenis dari aquades sebesar 1,0136 g/mL, larutan NaCl
5% sebesar g/mL, 0,7564
g/mL dan larutan detergen 5% sebesar 1,002045
g/mL. Setelah diperoleh massa jenis dari
masing-masing larutan, selanjutnya ditentukan tegangan permukaan larutan
tersebut. Dimana tegangan permukaan juga sangat dipengaruhi oleh besarnya massa
jenis larutan, gaya gravitasi, tinggi larutan dan jari-jari pipa kapiler.
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh, maka tegangan permukaan aquades adalah , NaCl 5% adalah , aseton dan larutan
detergen 5% adalah .
Dalam hal ini yang mempunyai
tegangan permukaan paling besar adalah detergen 5%, yang disebabkan karena
besarnya massa jenis detergen jika dibandingkan dengan sampel yang lainnya dan
nilai kenaikan larutan detergen 5% pada pipa kapiler juga relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan aquades dan larutan NaCl.
BAB V
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap percobaan
penentuan tegangan permukaan cairan dengan metode rambat kapiler, diperoleh
besar tegangan permukaan pada masing-masing sampel yakni aquades, kloroform, aseton, larutan garam dan detergen secara berturut-turut yaitu 0,98826, ; 0,7564; 0,1545, dan 0,160227 dyne/cm.
6 komentar
Gan boleh minta daftar Pustaka nya?
Kurang lengkap karena tidak ada daftar pustaka nya😱😱
Kak kenapa gambar rumus nya ngga muncul ya?
Tolonglahh kakk, klo gak ada daftar pustakanya kan repot ,😢😢
Eish. G ada daftar pustaka = karya org dijiplak
Wokwol
EmoticonEmoticon